Mahasiswa Prodi Geografi Unima Ikuti Pelatihan Karya Tulis Ilmiah FISH sebagai Persiapan Menuju PKM 2025

Tondano, 26 November 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Manado menyelenggarakan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa sebagai upaya memperkuat budaya akademik dan meningkatkan kesiapan menghadapi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung FISH ini dibuka secara resmi oleh Dekan FISH, Prof. Dr. Theododrus Pangalila, S.Fils., M.Pd.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Theododrus Pangalila, S.Fils., M.Pd. menegaskan pentingnya penguatan kapasitas mahasiswa dalam riset, kepenulisan ilmiah, dan inovasi, terlebih karena PKM menjadi salah satu program nasional utama yang mendorong kreativitas mahasiswa dan berkontribusi pada peningkatan kualitas lulusan. Pelatihan ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Joyce Ch. Kumaat, S.Pi., M.Sc., yang menekankan bahwa PKM bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah pembinaan karakter ilmiah mahasiswa. Beliau juga mendorong seluruh jurusan dan program studi di FISH untuk memperkuat pendampingan proposal PKM sejak tahap awal. Kegiatan dipimpin oleh ketua panitia, Dr. Cahyadi Nugroho, S.Pd., M.Pd., dosen Pendidikan Geografi, dengan wakil ketua Polii Einjelheart Hansiden, M.A.P. Pelatihan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dan program studi di FISH, termasuk mahasiswa Program Studi Geografi bersama para dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.

Pelatihan Karya Tulis Ilmiah FISH Unima, menuju PKM 2025

Dalam sesi pelatihan, mahasiswa diberikan penguatan mengenai teknik penulisan ilmiah, penyusunan proposal PKM, hingga pemilihan topik sesuai 10 tema PKM 2025, seperti kemandirian pangan, energi, air, pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, penguatan pendidikan dan teknologi, kewirausahaan, hingga gagasan futuristik. Mahasiswa juga diperkenalkan pada karakteristik setiap Skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari berbagai bidang yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan riset, dan keterampilan problem solving mahasiswa. Di antaranya, PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora) yang berfokus pada penelitian ilmiah di bidang sosial, PKM-PM (Pengabdian kepada Masyarakat) menekankan solusi berbasis iptek untuk membantu masyarakat, sementara PKM-K (Kewirausahaan) mendorong mahasiswa menciptakan produk atau usaha inovatif. Untuk karya berbasis kreativitas dan rekayasa, terdapat PKM-KC (Karsa Cipta) serta PKM-KI (Karya Inovatif) yang menghasilkan produk fungsional. Mahasiswa juga dapat menuangkan ide melalui media dengan PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif), atau melalui karya tulis seperti PKM-AI (Artikel Ilmiah) dan PKM-GFT (Gagasan Futuristik Tertulis). Keseluruhan skema ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi yang relevan dan berdampak bagi masyarakat serta pembangunan nasional.

Dr. Cahyadi Nugroho menjelaskan bahwa pemahaman tema dan karakteristik bidang PKM sangat penting agar proposal yang disusun mahasiswa dapat selaras dengan arah pembangunan nasional dan memenuhi standar penilaian Belmawa. “Harapan kami, semakin banyak mahasiswa FISH yang mampu lolos pendanaan PKM dan melaju hingga Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS),” ujarnya.

Antusiasme tinggi ditunjukkan mahasiswa, termasuk mahasiswa dari Program Studi Geografi, yang menargetkan peningkatan jumlah proposal yang siap bersaing pada PKM 2025. Kehadiran dosen pembimbing KTI dari berbagai prodi turut memperkuat komitmen fakultas untuk membina mahasiswa mulai dari penyusunan proposal, validasi, hingga persiapan Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2). Melalui pelatihan ini, FISH UNIMA menegaskan komitmennya dalam menumbuhkan budaya ilmiah, meningkatkan daya saing mahasiswa, serta memperkuat kontribusi fakultas dalam ajang kemahasiswaan nasional. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara pemateri, dosen pembimbing, dan peserta pelatihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *